• Kebijakan Privasi
  • Profil Kami
  • Kontak Kami
Logo Bumi Merah
  • Kreasi Kami
    • 3D
    • Non 3D
  • Publikasi
  • Jasa Kami
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Pesan Pendiri
No Result
View All Result
Logo Bumi Merah Indonesia
  • Kreasi Kami
    • 3D
    • Non 3D
  • Publikasi
  • Jasa Kami
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Pesan Pendiri
No Result
View All Result
Logo Bumi Merah Indonesia
No Result
View All Result
Home Feature

BAGAN SIAPIAPI, PENGHASIL IKAN TERBANYAK KEDUA DI DUNIA

by Bumi Merah
March 21, 2022
in Feature
BAGAN SIAPIAPI, PENGHASIL IKAN TERBANYAK KEDUA DI DUNIA
468
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pada abad ke-18, sejarah menceritakan adanya sekolompok orang berlayar dari provinsi Fujian, Cina untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Di tengah perjalanan, mereka terombang-ambing dan tidak kunjung menemukan daratan. Mereka kemudian mamanjatkan doa kepada dewa laut, Kie Ong Ya, agar diberikan petunjuk.

Di malam harinya, mereka melihat seberkas cahaya di kejauhan dan terus mengikuti cahaya tersebut hingga sampai ke wilayah daratan di Selat Malaka. Rombongan yang berjumlah 18 orang ini semuanya memiliki marga Ang dan dipercaya menjadi leluhur orang-orang Cina di Bagansiapiapi, Riau sehingga mayoritas keturunan Cina di Bagansiapiapi hingga kini bermarga Ang atau Hong.

Sebagai ucapan syukur para perantau itu kepada Dewa Kie Ong Ya, mereka membakar tongkang atau perahu mereka sebagai sesajen untuk Sang Dewa. Untuk mengenang para leluhur dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur terhadap Dewa Kie Ong Ya, tradisi Bakar Tongkang ini tetap dilakukan oleh keturunan mereka hingga saat ini setiap Go Cap Lak. Go berarti bulan ke-lima dan Cap Lak berarti tanggal enam belas, perayaan Go Cap Lak jatuh pada tanggal 16 bulan kelima penanggalan bulan setiap tahunnya.

Nama Bagansiapiapi sendiri diambil dari cerita cahaya yang menuntun rombongan 18 perantau itu yang ternyata adalah cahaya kunang-kunang yang seperti nyala api di tengah laut. Oleh karena itu, para perantau tersebut menyebut daerah yang mereka temukan Baganapi, yang kemudian menjadi Bagansiapiapi.

Kehidupan di Bagansiapiapi yang lebih baik membuat para perantau mengajak sanak keluarganya untuk pindah. Latar belakang keluarga nelayan dan keahlian mereka menangkap ikan, turut mendorong kemajuan Bagansiapiapi hingga menjadi penghasil ikan laut terbesar nomor 2 di dunia, setelah Norwegia. 

Next Post
BMP EP.9 ASTROLOGI, dari Tiktok hingga Primbon

BMP EP.9 ASTROLOGI, dari Tiktok hingga Primbon

Recommended.

JEPARA DULUNYA BUKAN DI PULAU JAWA, LHO KOK BISA?

JEPARA DULUNYA BUKAN DI PULAU JAWA, LHO KOK BISA?

WARUNG MBOK YEM, WARUNG TERTINGGI DI INDONESIA

WARUNG MBOK YEM, WARUNG TERTINGGI DI INDONESIA

Trending.

TOLAK ANGIN, BERAWAL DARI RACIKAN KELUARGA

TOLAK ANGIN, BERAWAL DARI RACIKAN KELUARGA

KAPAL PINISI, BUKTI KETANGGUHAN PELAUT INDONESIA, DIBUAT TANPA MENGGUNAKAN PAKU

KAPAL PINISI, BUKTI KETANGGUHAN PELAUT INDONESIA, DIBUAT TANPA MENGGUNAKAN PAKU

DESA PANTANG NASI

DESA PANTANG NASI

BERBAGI UNTUK SESAMA

BERBAGI UNTUK SESAMA

TRADISI MERUNCINGKAN GIGI DI SUKU MENTAWAI

TRADISI MERUNCINGKAN GIGI DI SUKU MENTAWAI

Logo Bumi Merah Indonesia

©2022 Bumi Merah Indonesia

Navigasi Website

  • Kebijakan Privasi
  • Profil Kami
  • Kontak Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • KREASI KAMI
    • 3D
    • Non 3D
  • PUBLIKASI
  • JASA KAMI
  • TENTANG KAMI
    • PESAN PENDIRI
    • PROFIL

©2022 Bumi Merah Indonesia