• Kebijakan Privasi
  • Profil Kami
  • Kontak Kami
Logo Bumi Merah
  • Kreasi Kami
    • 3D
    • Non 3D
  • Publikasi
  • Jasa Kami
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Pesan Pendiri
No Result
View All Result
Logo Bumi Merah Indonesia
  • Kreasi Kami
    • 3D
    • Non 3D
  • Publikasi
  • Jasa Kami
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Pesan Pendiri
No Result
View All Result
Logo Bumi Merah Indonesia
No Result
View All Result
Home Publikasi

HALO MEDAN, HORAS!

by Admin Bumi Merah
April 27, 2022
HALO MEDAN, HORAS!
HALO MEDAN, HORAS!
HALO MEDAN, HORAS!
HALO MEDAN, HORAS!
469
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mangokal Holi

 

Tradisi ini bermaknakan sebagai penghormatan dan penghargaan terakhir bagi para anak-anak dan cucu-cucu kepada orang tua mereka.

Mangokal Holi terdiri dari beberapa rangkaian yaitu pembukaan yang dimulai dengan berdoa bersama pihak keluarga.

Kemudian memulai penggalian kuburan oleh pihak keluarga sembari melemparkan uang. Melemparkan uang ini agar pihak keluarga yang sedang menggali tersebut semangat melakukannya. Penggalian dimulai dari bagian kepala hingga ke kaki, sembari diajak berbincang seperti layaknya obrolan dengan keluarga.

Tulang belulang tersebut nantinya dibersihkan dengan jeruk purut agar wangi dan dibalurkan kunyit seolah olah sedang bersolek.

Setelah selesai, tulang belulang dimasukan ke dalam peti dan diinapkan sehari dahulu di gereja sebelum akhirnya dibawa ke pulau Samosir. Perjalanan yang ditempuh sekitar 8-9 jam yaitu menuju desa Pangururan di pulau Samosir.

Ketika sampai di desa, seluruh keluarga berkumpul untuk rapat sembari makan malam sebelum acara puncak dimulai.

Acara puncak Mangokal Holi ini adalah pemasukan tulang belulang ke dalam batu Napir atau rumah Tugu. Pihak keluarga memakai aksesoris kepala dan selendang asli sana (ulos) dan berpakaian formal. Dalam rangkaian acara puncak ini, keluarga besar turut hadir, jadi bukan hanya keluarga inti saja seperti rangkaian-rangkaian sebelumnya.  Acara dimulai dengan doa bersama kemudian arak-arakan peti menuju batu Napir.

Setelah itu, melanjutkan prosesi adat lainnya yaitu pembagian Ulos dan menari Tortor yang diiringi musik gondang. Pembagian kain Ulos menandakan ikatan kasih sayang antar sesama keluarga dan menandakan bahwa Tradisi Mangokal Holi pun telah berakhir.

Previous Post

BERBAGI UNTUK SESAMA

Next Post

KETIKA ITU SAAT DI BALI

Next Post
KETIKA ITU SAAT DI BALI

KETIKA ITU SAAT DI BALI

Recommended.

KETIKA ITU SAAT DI BALI

KETIKA ITU SAAT DI BALI

TRADISI BROBOSAN, UPACARA KEMATIAN

TRADISI BROBOSAN, UPACARA KEMATIAN

Trending.

TOLAK ANGIN, BERAWAL DARI RACIKAN KELUARGA

TOLAK ANGIN, BERAWAL DARI RACIKAN KELUARGA

KAPAL PINISI, BUKTI KETANGGUHAN PELAUT INDONESIA, DIBUAT TANPA MENGGUNAKAN PAKU

KAPAL PINISI, BUKTI KETANGGUHAN PELAUT INDONESIA, DIBUAT TANPA MENGGUNAKAN PAKU

DESA PANTANG NASI

DESA PANTANG NASI

BERBAGI UNTUK SESAMA

BERBAGI UNTUK SESAMA

TRADISI MERUNCINGKAN GIGI DI SUKU MENTAWAI

TRADISI MERUNCINGKAN GIGI DI SUKU MENTAWAI

Logo Bumi Merah Indonesia

©2022 Bumi Merah Indonesia

Navigasi Website

  • Kebijakan Privasi
  • Profil Kami
  • Kontak Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • KREASI KAMI
    • 3D
    • Non 3D
  • PUBLIKASI
  • JASA KAMI
  • TENTANG KAMI
    • PESAN PENDIRI
    • PROFIL

©2022 Bumi Merah Indonesia