Bicara asal-usul sebuah nama, beberapa kota berikut memiliki beragam kisah, Sob. Kota apa saja, sih?
Pandeglang
Ada beberapa opini tentang asal-usul nama Kabupaten Pandeglang, tapi yang paling umum ada 3, yaitu Pandai Gelang, Paneglaan, dan Pani Gelang.
Pandai Gelang berarti tukang tempa gelang. Opini ini didasari oleh legenda cerita rakyat setempat tentang Si Amuk seorang tukang pandai (pandai besi) yang termasyhur pandai pada zaman kesultanan Banten.
Sementara itu, opini ke-2 meyakini nama Pandeglang berasal dari kata Paneglaan yang bermakna tempat melihat ke daerah lain dengan jelas. Hal ini merujuk pada kondisi geografis Pandeglang yang berbukit-bukit tinggi dibanding wilayah lain di Provinsi Banten.
Opini terakhir, Pani Gelang artinya tepung gelang. Hal ini mengacu pada jatuhnya Kesultanan Banten secara keseluruhan ke tangan Syarif Hidayatullah pada tahun 1527.
Karawang
Berdasarkan sejarah, nama Karawang muncul dari awal abad Masehi, terus bersambung hingga era Kerajaan Sunda, Mataram dan Masa Kemerdekaan.
Dalam bahasa Sunda, karawang mempunyai arti “penuh dengan lubang”. Bisa jadi pada daerah Karawang zaman dulu banyak ditemui lubang.
- Tjetjep Soepriadi dalam buku “Sejarah Karawang” berspekulasi tentang asal-muasal kata karawang. Pertama kemungkinan berasal dari kata karawaan yang mengandung arti bahwa daerah ini terdapat “banyak rawa”, dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gabus, Rawa Monyet, Rawa Merta, dan lainnya.
Spekulasi lainnya, Kerawang berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang. Ada pula dugaan Kerawang berasal dari serapan bahasa Belanda.
Bekasi
Kisah nama Bekasi tidak bisa lari dari sejarah Kerajaan Tarumanegara. Rajanya saat itu, Purnawarman, memerintahkan untuk membangun saluran irigasi sepanjang 11 kilometer. Saluran irigasi itu kemudian diberi nama Chandrabhaga. Chandrabhaga terdiri dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu ‘chandra’ dan ‘bhaga’.
Kata ‘chandra’ dalam bahasa Jawa berarti bulan atau ‘sasi’ dan ‘bhaga’ berarti bagian. Sehingga arti nama Chandrabaga adalah bagian dari bulan. Kemudian, saluran irigasi Chandrabaga ini juga sering disebut dengan Bhagasasi. Lama-kelamaan nama Bhagasasi sering diucapkan jadi Bhagasi. Kemudian, pengaruh waktu dan pengucapan menyebabkan Bhagasi berubah menjadi Bekasi.
Wah ternyata kisah-kisahnya cukup unik yah, Sob.